Minggu, 12 Mei 2013



INFERTILITAS

A. Definisi
Infertilitaas(pasangan mandul) adalah pasangan suami istri yang telah menikah selama 1 tahun dan sudah melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi, tetapi belum memiliki anak.(sarwono,2000)
Infertilitas adalah pasangan yang telah kawin dan hidup harmonis serta berusaha  selama 1 tahun tetapi belum hamil. (Manuaba, 1998).
Infertilitas adalah ketidak mampuan untuk hamil dalam waktu 1 tahun. Infertilitas primer bila pasutri tidak pernah hamil dan infertilitas sekunder bila istri pernah hamil.(siswandi,2006).
Salah satu yang ditakutkan adalah ketidaksuburan atau infertilitas yang sering dikaitkan dengan kemandulan pada salah satu pasangan. Bagi wanita, ketidaksuburan atau infertilitas disebabkan karena gagalnya pelepasan sel telur atau indung telur tidak dapat menghasilkan sel telur yang matang. Dengan demikian tidak terjadi ovulasi sehingga sel telur tidak masuk kesaluran telur yang menyebabkan tidak dapat terjadi pembuahan.kondisi ini disebut sebagai ovulation disorder. Penyebab lainnya adalah tertutupnya atau tersumbatnya tuba fallopi atau saluran telur. Atau adanya endometriosis atau sering dikenal sebagai kista yaitu tumbuhnya jaringan dinding rahim diluar rahim.
Sedangkan bagi pria, ketidak suburan sering disebabkan karena tidak adanya produksi sperma pada kantung sperma. Jikapun ada produksi sperma, namun jumlahnya sangat sedikit sehingga ketika masuk kevagina, tidak ada sperma yang berhasil membuahi sel telur.

Menurut Weschler, ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang berkesimpulan dirinya infertil, padahal sebenarnya belum tentu demikian :
v  Apabila dalam 1 tahun tidak terjadi kehamilan meski menjalani hubungan intim tanpa kontrasepsi.
v  Jika siklus menstruasi tidak teratur. Padahal, tidak semua  wanita memiliki siklus 28 hari, dan ovulasi tidak selalu terjadi dihari ke -14.
v  Dokter terburu –buru mngambil kesimpulan hanya berdasarkan frekuensi hubungan memberikan obat. Padahal, keseringan hubungan intim tidak akan menghasilkan kehamilan apabila dilakukan pada waktu yang tidak tepat. Dokter yang diteliti akan mengambil langkah berikut terlebih dahulu :
·         Analisis sperma pada pria
·         Analisis pemetaan kesuburan wanita. Pada hari keberapakah si wanita mengalami ovulasi.
v  Dokter hanya memfokuskan mengambil solusi berdasarkan kenaikan suhu basal tubuh, dan mengabaikan pengamatan lendir leher rahim. Padahal, kenaikan suhu terjadi pada saat ovum sudah mati, sementara masa subur adalah tepat sebelum kenaikan suhu tersebur terjadi.lihat menstruasi
v  Dokter melakukan tes kesuburan pada waktu yang tidak tepat.contohnya adalah:
·         Penerapan tes pasca-senggama (postcoital), yang dimaksudkan untuk menganalisa apakah sperma tersebut subur, dan apakah lendir leher rahim wanita kondusif untuk pembuahan. Padahal, jika tes ini dilakukan bukan pada fase subur, tes ini akan invalid. Dan jangan lupa, tidak semua orang mengalami ovulasi pada hari ke 14 setelah menstruasi.
·         Demikian juga tes biopsi dinding rahim, tidak akan menunjukan hasil yang baik  jika waktunya tidak tepat.
v  Alat untuk menentukan masa subur kadang kala tidak tepat
·         Alat ini biasanya mendeteksi munculnya hormon LH sebelum ovulasi. Padahal, ada wanita yang mengalami sindrom LUFS dimana hormon LH tidak menyebabkan ovulasi.
·         Ada wanita yang mengalami kemunculan hormon LH jauh senelum ovulasi itu sendiri (mini peaks of LH)
·         Alat ini tidak memberitahu apakah lendir leher rahim kondusif untuk sperma
·         Ketepatan alat ini bisa berkurang jika terkena panas yang berlebohan.
·         Alat ini tidak akan memberi hasil positif jika dilakukan bukan pada masa subur. Sementara banyak wanita yang menyangka dirinya berovulasi hanya pada hari ke 14. Padahal tidak selalu demikian.
·         Obat kesuburan seperti pergonal atau danicrone bisa mempengaruhi alat tersebut.
·         Alat ini tidak akurat untuk wanita di atas 40 tahun.
v  Adanya wanita yang menyangka dirinya tidak bisa hamil, padahal kenyataannya hamil tetapi mengalami keguguran.

Menurut Weschler, hal diatas bisa diatasi dengan menerapkan metode kesadaran kesuburan untuk mengetahui kapan fase subur terjadi.
Pasangan dengan infertilitas primer tidak pernah mampu untuk hamil, sementara disisi lain, infertilitas sekunder adalah sulit hamil setelah sudah memiliki dipahami (dan baik membawa kehamilan untuk jangka, atau mengalami keguguran). Secara teknis, infertilitas sekunder adalah tidak hadir jika telah terjadi perubahan mitra.
B. Penyebab infertilitas
Pada wanita
v  gangguan organ reproduksi
1.       infeksi vagina sehingga meningkatkan keasaman vagina yang akan membunuh sperma dan pengkerutan vagina yang akan menghambat transportasi sperma ke vagina.
2.       Kelainan pada serviks akibat defisiensi  hormon estrogen yang mengganggu pengeluaran mukus serviks. Apabila mukus sedikit di serviks, perjalanan sperma ke dalam rahim terganggu. Selain itu, bekas operasi pada serviks yang menyisakan jaringan parut juga dapat menutup serviks sehingga sperma tidak dapat masuk ke rahim.
3.       Kelainan pada uterus, misalnya diakibatkan oleh malformasi uterus yang mengganggu pertumbuhan fetus, mioma uteri dan adhesi uterus yang menyebabkan terjadinya gangguan suplai darah untuk perkembangan fetus dan akhirnya terjadi abortus berulang. Kelainan tuba fallopi akibat infeksi yang mengakibatkan adhesi tuba fallopi dan terjadi obstruksi sehingga ovum dan sperma tidak dapat bertemu.
v  Gangguan ovulasi , gangguan ovulasi ini dapat terjadi karena ktidakseimbangan hormonal seperti adanya hambatan sekresi hormon FSH dan LH yang memiliki pengaruh besar terhadap ovulasi. Hambatn ini dapat terjadi karena adanya tumor kranial, stress, dan penggunaan obat-obatan yang mebabkan terjadinya disfungsi hipothalamus dan hipofise. Bila terjadi gangguan sekresi kedua hormon ini, maka folicle mengalami hambatan untuk matang dan berakhir pada gangguan ovulasi.
v  Kegagalan implanmtasi wanita dengan kadar progesteron yang rendah mengalami kegagalan dalam mempersiapkan endometrium untuk nidasi,. Setelah terjadi pembuahan, proses nidasi pada endometrium tidak berlangsung baik. Akibatnya fetus tidak dapat berkembang dan terjadilah abortus.
v  Endometriosis
v  Abrasi genetis
v  Factor immunologis apabila embrio memiliki antigan yang berbeda dari ibu, maka tubuh ibu memberikan reaksi sebagai respon terhadap benda asing,. Reaksi ini dapat menyebabkan abortus spontan pada wanita hamil.
v  Lingkungan paparan radiasi dalam dosis tinggi, asap rokok, gas anastesi, zat kimia, dan pestisida dapat menyebabkan toxic pada seluruh bagian tubuh termasuk organ reproduksi yang akan mempengaruhi kesuburan.
Pada pria
Ada beberapa kelainan umum yang dapat menyebabkan infertilitas pada pria yaitu :
Ø  Abnormalitas sperma : morfologi, motilitas
Ø  Abnormalitas ejakulasi : ejakulasi rerorgrade, hipospadia
Ø  Abnormalitas ereksi
Ø  Abnormalitas cairan semen : perubahan pH dan perubahan komposisi kimiawi
Ø  Infeksi pada saluran genital yang meninggalkan jaringan parut sehingga terjadi penyempitan pada obstruksi pada saluran genital.
Ø  Lingkungan : radiasi , obat obatan anti cancer
Ø  Abrasi genetik



C.  Pemeriksaan Infertilitas
@  Syarat syarat pemeriksaan
Pasangan infertil merupakan satu kesatuan biologis sehingga keduanya sebaiknya dilakukan pemeriksaan. Adapun syarat syarat sebelum dilakukan pemeriksaan adalah :
1.       Istri dengan usia 20-30 tahun baru diperiksa setelah berusaha mendapatkan anak selama 12 bulan.
2.       Istri dengan usia 31-35 tahun dapat langsung diperiksa ketika pertama kali datang.
3.       Istri pasangan infertil dengan usia 36-40 tahun dilakukan pemeriksaan bila belum mendapat anak dari perkawinan ini.
4.       Pemeriksaan infertil tidak dilakukan pada pasangan yang mengidap penyakit.

@  Langkah pemeriksaan
pertama kali yang dilakukan dalam pemeriksaan adalah dengan mencari penyebabnya. Adapun langkah pemeriksaan infertilitas adalah sebagai berikut :
a.       Pemeriksaan umum
v  Anamnesa, terdiri dari pengumpulan data dari pasangan  suami istri secara umum dan khusus.
·         Anamnesa umum
Berapa lama menikah, umur suami istri, frekuensi hubungan seksual, tingkat kepuasan seks, penyakit yang pernah diderita, tehnik hubungan seks, riwayat perkawinan yang dulu, apakah ada perkawinan dulu mempunyai anak, umur anak terkecil dari perkawinan tersebut.
·         Anamnesa khusus
istri :  usia saat menarche, apakah haid teratur, berapa lama terjadi perdarahan/haid, apakah pada saat haid terjadi gumpalan darah dan rasa nyeri, adakah keputihan abnormal, apakah pernah terjadi kontak bleeding, riwayat alat reproduksi (riwayat operasi, kontrasepsi, abortus, infeksi genetalia).
Suami : bagaimana tingkat ereksi, apakah pernah mengalami penyakit hubungan seksual, apakah pernah sakit mump (parotitis epidemika) sewaktu kecil.
v  Pemeriksaan fisik umum, pemeriksaan fisik umum meliputi tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, dan pernafasan )
v  Pemeriksaan laboratorium dasar, peemeriksaan laboratorium dasar secara rutin meliputi darah lengkap,urine lengkap, fungsi hepar dan ginjal serta gula darah.
v  Pemeriksaan penunjang, pemeriksaan penunjang disini biasanya pemeriksaan rontgen ataupun USG.

b.      Pemeriksaan khusus
v  Pemeriksaan ovulasi
Pemeriksaan ovulasi dapat diketahui dengan pemeriksaan diantaranya :
a.       Penatalaksanaan suhu basal : kenaikan suhu basal setelah selesai ovulasi dipengaruhi oleh hormon progesteron.
b.      Pemeriksaan vaginal smear : pengaruh progesteron menimbulkan sitologi pada sel sel superfisial.
c.       Pemeriksaan lendir serviks : hormon progesteron menyebabkan perubahan lendir serviks menjadi kental.
d.      Pemeriksaan endometrium  : horon estrogen, ICSH dan pregnandiol.
Gangguan ovulasi disebabkan :
a.       Factor susunan saraf pusat          : misal tumor,disfungsi, hypotalamus, psikogen.
b.      Factor intermediate                        : misal gizi, penyakit kronis, penyakit metabolis.
c.       Factor ovarial                                     : misal tumor, disfungsi, turner syndrome
Terapi :sesuai dengan etiologi, bila terdapat disfungsi kelenjar hipofise dengan memberikan pil oral yang mengandung estrogen dan progesteron, substitusi  terapi (pemberian FSH dan LH) serta pemberian clomiphen untuk merangsang hipofise membuat FSH dan LH. Selain clomiphen dapat diberikan bromokriptin yang diberikan pada wanita anovulatoir dengan hiperprolaktinemia atau dengan pemberian human menopausal gonadotropin atau human chorionic gonadotropin untuk wanita yang tidak mampu menghasilkan hormon gonadotropin endogen yang adekuat.

v  Pemeriksaan sperma
Pemeriksaan sperma dinilai atas jumlah spermatozoa, bentuk dan pergerakannya. Sperma yang ditampung atau diperiksa adalah sperma yang keluar dari pasangan suami istri yang tidak melakukan coitus selama 3 hari. Pemeriksaan sperma dilakukan 1 jam setelah sperma keluar.
·         Ejakulat normal : volume 2-5 cc, jumlah spermatozoa 100-200 juta per cc, pergerakan 60% masih bergerak selama 4 jam setelah dikeluarkan,bentuk abnormal 25%.
·         Spermatozoa pria fertil : 60 juta per cc atau lebih, subfertil : 20-60 juta per cc, steril : 20 juta per cc atau kurang.
Sebab sebab kemandulan pada pria adalah masalah gizi, kelainan metabolis, keracunan, disfungsi hipofise, kelainan traktus genetalis (vas defferens).



v  Pemeriksaan lendir serviks
Keadaan dan sifat lendir yang mempengaruhi keadaan spermatozoa adalah :
a.       Kentalnya lendir serviks : lendir serviks yang mudah dilalui spermatozoa adalah lendir yang cair.
b.      pH lendir serviks : pH lendir serviks kurang lebih 9 dan bersifat alkalis.
c.       enzim proteolitik : kuman kuman dalam lendir serviks dapat membunuh spermatozoa.
Baik tidaknya lendir serviks dapat diperiksa dengan :
1.       Sims Huhner Test (postcoital tes),dilakukan sekitar ovulasi.pemeriksaan ini menandakan bahwa : tehnik coitus baik, lendir serviks normal, estrogen ovarial cukup ataupun sperma cukup baik.
2.       Kurzrork Miller Test, dilakukan bila hasil dari pemeriksaan Sims Huhner Test kurang baik dan dilakukan pertengahan siklus.
Terapi yang diberikan adalah pemberian hirmin estrogen ataupun antibiotika bila terdapat infeksi.
v  Pemeriksaan tuba
Untuk mengetahui keadaan tuba dapat dilakukan:
a.       Pertubasi (infusif= rubin test) pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukan CO2 ke dalam cavum uteri.
b.      Hysterosalpingografi : pemeriksaan ini dapat mengetahui  bentuk cavum uteri,bentuk liang tuba bila terdapat sumbatan.
c.       Koldoskopi : cara ini dapat digunakan untuk melihat keadaan tuba dan ovarium.
d.      Laparoskopi : cara ini dapat melihat keadaan genetalia interna dan sekitarnya.
v  Pemeriksaan endometrium
Pada saat haid hari pertama atau saat terjadi stadium sekresi dilakukan mikrokuretase. Jika pada stadium sekresi tidak ditemukan,maka : endometrium tidak bereaksi terhadap progesteron,produksi progesteron berkurang.
Terapi yang diberikan adalah pemberian hormon progesteron dan antibiotik bila terjadi infeksi.
D.Cara mengatasi infertilitas
1.       Bayi tabung
Salah satu metode untuk mengatasi ketidaksuburan atau infertilitas adalah dengan bayi tabung.bayi tabung pertama kali berhasil dilakukan terhadap seorang bayi perempuan bernama Louise Joy Brown di inggris pada tanggal 25 juli 1978. Prosesnya dilakukan dengan mengambil sel telur dari ovarium ibu lalu disatukan dengan sperma yah dalam sebuah medium cair di gelas laboratorium. Lalu sel telur dibuahi di laboratorium.setelah sel telur dibuahi, sekitar dua setengah hari kemudian , sel telur telah terbagi menjadi delapan sel yang sangat kecil. Kemudian dimasukan kedalam uterus atau rahim ibu untuk berkembang secara normal menjadi bayi. Sejak saat itu, berbagai terapi dan teknologi dikembangkan untuk mengatasi masalah kesuburan baik pada pria maupun wanita.
Proses bayi tabung dilakukan dengan proses yang dikenal sebagai in vitro fertilization (IVF) atau pembuahan in vitro . IVF menjadi momentum untuk pengembangan perawatan dan terapi berikutnya untuk teknologi pembantu reproduksi atau assisted reproductive technology (ART). ART mencakup berbagai perawatan untuk masalah kesuburan. Termasuk sel telur wanita lain lalu dibuahi untuk dikembangkan di rahim seorang wanita yang lain lagi. Tahun 1994 di italia, seorang wanita tua berusia 62 tahun yang sudah tidak memiliki sel telur melahirkan seorang bayi yang berasal dari sel telur wanita lain yang dibuahi dengan sperma suaminya. Jadi banyak metode yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah kesuburan.
               
Berbagai Tehnik Perawatan Ketidaksuburan atau Infertilitas
Ada beberapa jenis perawatan untuk masalah kesuburan baik untuk pria maupun wanita. Selain bayi tabung, perawatan perawatan berikut juga telah melalui serangkaian proses penelitian dan angka keberhasilannya cukup memuaskan bagi pasangan yang memiliki masalah kesuburan.
Beberapa kelompok agama menganggap beberapa jenis metode bayi tabung maupun inseminasi buatan termasuk melanggar hukum agama. Hal ini khususnya jika pembuahan atau pengembangan bayi dilakukan bukan dirahim ibu yang memberikan sel telur maupun bukan menggunakan sperma yang berasal dari suami sendiri. Dengan kata lain, bagi beberapa kelompok agama, jika melibatkan pihak ketiga baik sebagai donor maupun media pembuahan yang bukan suami istri sah, itu sudah dianggap melanggar hukum agama. Karena itu masalah memilih perawatan ini adalah keputusan pribadi setiap pasangan dan perlu didiskusikan secara mendalam.
Beberapa jenis tehnik perawatan untuk masalah kedtidak suburan tau infertilitas yang memiliki tingkat keberhasilan cukup tinggi diantaranya yaitu :
·       Inseminasi Buatan
Insimenasi buatan atau artifical insemination (sering disingkat sebagai AI) dilakukan dengan memasukan cairan semen yang mengandung sperma dari pria ke dalam organ reproduksi wanita tanda melalui hubungan seksual atau bukan secara alami.
Cairan semen yang mengandung sperma diambil dengan alat tertentu dari seorang suami kemudian disuntikan ke dalam rahim istri sehingga terjadi pembuahan dan kehamilan. Biasanya docter akan menganjurkan inseminasi buatan sebagai langkah pertama sebelum menerapkan terapi atau perawatan jenis lainnya.



1 komentar:

  1. Situs Judi Video Slot Joker123 Pragmatic Play, Slot88
    Situs Slot Joker123 youtube mp4 Pragmatic Play, Slot88, Slot88, Slot88, Slot88, Slot88 Online, PlayOJO, Slot88, Slot88 Slot88 Terpercaya, Slot88, Slot88

    BalasHapus