Minggu, 12 Mei 2013



DASAR –DASAR PRAKTEK MIKROBIOLOGI
(PENGENALAN ALAT)
Dalam praktikum mikrobiologi, kita selalu bekerja dengan berbagai mikrobia, dimana diantaranya ada yang dapat menimbulkan penyakit atau keracunan. Oleh karena itu cara bekerja didalam laboratorium mikrobiologi akan berbeda dengan bekerja dilaboratorium lainnya.
Pada dasarnya alat-alat yang digunakan didalam laboratorium mikrobiologi hampir sama dengan peralatan yang umumnya digunakan dilaboratorium kimia, seperti tabung reaksi, Erlenmeyer, pipet ukur, buret dll.
Namun ada beberapa peralatan spesifik yang hanya digunakan di laboratorium mikrobiologi, yaitu dari alat yang kecil seperti jarum preparat,pse dan lain-lain sampai dengan alat besar misalnya mikroskop dan beberapa alat-alat sterilisasi seperti oven, autoklaf.
Dalam pengenalan alat laboratorium mikrobiologi ini,dimaksudkan agar setiap langkah kita mempergunakan alat dalam bekerja dapat dilakukan dengan benar  dan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
A.      Pengenalan mikroskop
Tujuan : untuk memperkenalkan prinsip-prinsip penting mikroskop cahaya dan bagian-bagian mikroskop serta cara menggunakan dan memelihara dengan baik.
Dasar teori :
                        Mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang mahluk hidup yang sangat kecil, oleh karena itu ilmu itu berkembang setelah di ketemukannya alat bantu yang dapat melihat jenis mahluk hidup jasad renik yaitu mikroskop. Dengan mekanisme kerja yang terdiri dari sistem optikal yaitu dengan pembesaran dan sistem iluminasi, maka objek dapat terlihat dengan jelas.
                        Objek yang terlihat dengan menggunakan mikroskop hasil pembesaran dari dua lensa obyektif yang terletak diatas objek, dan lensa okuler yang terletak di bawah mata kita pada waktu mengoperasionalkan mikroskop. Dengan demikian total perbesaran merupakan hasil  dari perbesaran lensa obyektif dan lensa okuler.
                        Untuk memperoleh berbagai tingkatan perbesaran, setiap mikroskop dilengkapi dengan tiga buah lensa, yaitu berkekuatan lemah (low power, 16 mm ) yang mempunyai perbesaran 10x , berikutnya adalah lensa berkekuatan tinggi a9high dry,4 mm) yang mempunyai perbesaran 40x,43x, 44x, atau 45x, sedangkan yang ketiga yaitu lensa obyektif minyak emersi (immersion oil, 1,8 mm), yaitu lensa yang berkekuatan perbesaran 95x, 97x, atau 100x.
                        Selain lensa obyektif dan okuler, elemen lain yang terpenting didalam menggunakan mikroskop adalah lampu dan lensa condenser. Sebagai sumber sinar obyek dapat dilihat, menggunakan sinar matahari atau akan lebih baik lagi bila menggunakan sinar dari lampu tungsten. Karena bilamana menggunakan sinar matahari, sinar yang didapat bersifat tetap atau akan lebih kecil intensitasnya bila mana mulai gelap. Sedangkan menggunakan lampu, sinar yang dibutuhkan dapat dikontrol. Adanya lampu dan condenser akan mengatur iluminasi dari objek secara tepat. Karena besarnya sinar melalui lensa obyektif berbeda untuk tiap jenis perbesaran lensa,maka makin besar sinar yang dibutuhkan . besarnya sinar yang masuk oleh diafragma iris yang terletak diantara condenser dan lensa.
B.      Jenis- jenis mikroskop
1.       Student microscope : microscope sederhana
Ada yang satu okulernya (monoculair) dan ada yang dua okulernya (binoculair). Ada yang bersumber cahaya sinar matahari difus dan ada yang bersumber cahaya sinar lampu listrik. Total perbesaran mulai dari 50x s/d 1500x.
2.       Dark field microscope : microscope medan gelap yang diperoleh dengan penggantian condensornya yaitu menggunakan multi 2 amper yang dapat diubah-ubah unytuk medan gelap, medan terang dan phase contrast.
3.       Fluores microscope : seperti student microscope tetapi pencahayaannya tidak dari bawah melainkan dari atas dan digunakan penambahan alat khusus untuk itu serta biasanya digunakan penambahan alat khusus untuk itu serta biasanya digunakan sinar ultra violet.
Bakteri yang akan dilihat dengan microscope ini, harus diwarnakan dahulu langsung dengan zat warna berfluorescensi, atau ada cara yang diolah dengan cara yang diolah dengan cara fluorescens antibody technic (F.A.T)
4.       Electron microscope :
Perbesaran sampai 10.000x untuk melihat Rickettsia, virus, dan lain-lainnya
5.       Invert microscope :
Berbeda dengan microscope lainnya, microscope ini mempunyai objektif yang letaknya dibawah benda yang akan dilihat. Biasa dipakai untuk melihat cultur cel jaringan.
6.       Stereo microscope:
Untuk melihat  benda/binatang kecil, dapat kecil,dapat dilihat lebih jelas bentuknya.
7.       Phase contrast microscope :
Untuk melihat struktur mikroorganisme berdasarkan kepada kemampuan bagian-bagian berdasarkan kepada kemampuan bagian-bagian bakteri dalam menyerap cahaya.

Spesifikasi microscope sederhana
Pada dasarnya microscope terdiri dari 2 bagian yaitu optic/ lensa dan bagian mekanik.
A.      Bagian optic/lensa
1.       Lensa oculair              : lensa dekat mata, mempunyai perbesaran 5x, 10x, dsb.
2.       Prisma                          : untuk membelokan bayangan benda supaya dapat masuk kedalam oculair.
3.       Lensa objectif            : terdiri dari 3-4 buah lensa, dengan perbesaran mulai 4x, 10x, 40x (sistem kering) dan 100x (sistem basah). disebut sistem basah karena pada penggunaannya diperlukan oli inmersi untuk menghubungkan lensa dengan benda yang dilihat.
4.       Lensa condenser      : untuk mengumpulkan cahaya dari sumbernya, supaya mudah diatur intensitasnya. Biasanya dilengkapi dengan diafragma untuk mengatur banyak sedikit cahaya yang masuk. Juga dilengkapi dengan kaca filter biru untuk menyerap cahaya kuning dari sumber cahaya.
B.      Bagian mechanic
1.       Pappilary distance scale        : pengatur jarak pupil, khusus untuk microscope binoculair.
2.       Tabung objective                     : biasa digabung dengan rumah prisma
3.       Revolver objective                   : alat untuk mengganti ganti objektif, tanpa merubah posisi sampel yang dilihat.
4.       Meja benda                                               : dilengkapi dengan penjepit slide/sediaan dari travel knop untuk mengatur posisi benda yang dilihat.
5.       Badan microscope                   : dilengkapi dengan focus knop kasar dan focus knop halus. Focus knop kasar untuk memfokuskan atau mengatur jarak antara benda yang dilihat dengan objektif perbesaran 5x dan 10x. Focus knop halus untuk memfokuskan atau mengatur jarak antara benda yang dilihat dengan objektif perbesaran 40x dan 100x.
6.       Kaki microscope                       : dilengkapi dengan sumber cahaya yang terdiri dari kabel, fuse, fiting, lampu, diafragma, lensa pengumpul, filter. Kalau sumber cahaya sinar matahari difus, perlengkapan yang ada pada kaki microscope, yaitu cermin datar dan cermin cekung.
Penggunaan microscope
1.       Sediaan (bagianyang ada sampelnya disebelah atas) diletakan pada meja benda dan dijepit dengan penjepit sediaan. Bagian yang ada sampelnya di letakan persis dilubang meja benda.
2.       Objektif 10x didekatkan kepada sediaan sampai jaraknya kira-kira 0,5 cm.
3.       Kondensor dinaikan setinggi-tingginya sampai menyentuh meja kaki.
4.       Diafragma dibuka selebar-lebarnya.
5.       Kalu sumber cahayanya sinar matahari difus :
Sambil dilihat melalui oculair, cermin disetel diarahkan kepada sumber cahaya untuk mendapatkan cahaya terang semaksimal mungkin.
Kalau sumber cahaya nya lampu listrik :
Lampu listrik dinyalakan, voltase disetel maksimal, diafragma lampu ditutup, filter cahaya berupa kaca biru dipasang pada kondensor sebelah bawah atau dipasang pada lampu sebelah atas. Sambil dilihat melalui oculair, kondensor diatur posisinya dengan knop pengatur kondensor, sampai cahaya bulat terletak ditengah-tengah lapangan pandang. Kemudian diafragma lampu dibuka lebar-lebar.
6.       Diafragma kondensor ditutup kembali
7.       Sambil dilihat melalui oculair, lensa objectife dinaikan perlahan-lahan atau sediaan pada meja benda diturunkan perlahan-lahan menggunakan focus knop kasar, sampai bakteri/sel/bagian-bagian dari sampel kelihatan.
8.       Untuk memperbesar bacteri/cel yang sudah kelihatan, objektif 10x yang digunakan diganti dengan objektif 40x dengan memutar revolver objectif.
9.       Supaya bacteri/sel yang kelihatan menjadi lebih jelas. Diafragma dibuka sedikit dan difocuskan menggunakan knop halus.
CATATAN :
Langkah-langkah tersebut diatas dikerjakan apabila akan melihat sediaan hidup/mati yang tidak diwarnakan. Tetapi apabila yang akan dilihat itu sediaan mati dan diwarnakan , maka langkah-langkah no 8 dan 9 diganti sebagai berikut :
                                8 .   sediaan ditetesi dengan oli immerse secukupnya, biasanya 1 tetes.
                                9.    diafragma dibuka selebar-lebarnya, objectif diganti dengan perbesarannya 100x.
                                10. saambil dilihat melalui oculair,focus knop halus diputar-putar kedepan/ke  belakang sampai bacteri/sel terlihat jelas.                                                                                                            

PEMELIHARAAN DAN PENYIMPANAN MICROSCOPE
v  Secara umum bagian-bagian microscope dibersihkan dari kotoran, simpan didalam almari, tutup plastiknya ditutukan. Atau dimasukan didalam kotak microscope, didalam kotak diisikan silica gel untuk menyerap uap air.
v  Bagian-bagian optik dibersihkan dengan kertas lensa, kain halus atau kapas bersih yang dibatasi dengan xylol kemudian diperas. Yang pertama kali dibersihkan yaitu lensa-lensa yang tidak terkena minyak, sedangkan yang terkena minyak dibersihkan belakangan.
v  Bagian-bagian mekanik dibersihkan dengan kapas yang dibatasi dengan methanol kemudian diperas.
v  Tiga sampai enam bulan sekali 5 amper5ice, terutama kebersihan/ kebaikan lensa-lensa, kemudian sumber cahaya lampu, focus/posisi sinar dari lampu dsb.
v  Jangan disimpan didalam almari bersama-sama dengan bahan kimia, karena lensa-lensanya akan cepat rusak oleh pengaruh bahan kimia itu.
Catatan :
Penggunaan microscope-microscope yang lain lihat brosur (instruction manual ) yang ada pada masing-masing scope.
PENGENALAN ALAT –ALAT STERILISASI

Tujuan                  : memperkenalkan alat-alat sterilisasi kepada mahasiswa
Dasar teori          :
                                Sterilisasi sangat diutamakan hampir pada semua tindakan yang dilakukan pada diagnosis mikrobiologi, baik alat-alat yang dipakai maupun media yang digunakan. oven atau autoklaf merupakan alat sterilisasi. Oven dipakai untuk sterilisasi alat-alat gelas yang sebelumnya sudah dibungkus kertas. Autoklaf dipakai untuk sterilisasi larutan medium.
Alat dan bahan :
1.       Oven
2.       Autoklaf
Cara kerja    :
1.       Penggunaan oven
Oven dan autoklaf merupakan alat sterilisasi. Oven dipakai untuk sterilisasi alat-alat gelas yang sebelumnya sudah dibungkus kertas. Suhu oven dapat mencapai 2000 C, tetapi untuk sterilisasi kering digunakan suhu 1600 C selama 2 jam. Pintu jangan dibuka  sebelum suhunya turun sampai mencapai suhu kamar. Hal ini untuk menghindari retaknya gelas atau masuknya udara yang mengandung partikel debu.
2.       Penggunaan autoklaf
Banyak macam autoklaf yang tersedia dipasaran, gunakanlah instruksi pemakaian dari pabrik pembuatannya. Autoklaf dipakai untuk sterilisasi larutan dan medium. Waktu sterilisasi mulai dihitung pada saat suhu dan tekanan yang diperlukan sudah mencapai. Matikan api/aliran listrik autoklaf jika waktu sterilisasi sudah selesai dan biarkan tekanan turun sampai jarum petunjuk tekanan menunjukan angka nol. Keluarkan segera larutan atau medium yang sudah steril jangan mempercepat pengeluaran uap untuk menurunkan tekanan, karena akan mengakibatkan terlepasnya sumbat kapas pada labu atau tabung, atau muncratnya larutan membasahi kapas.

Daftar pustaka
Bonang,G, Koeswardono,E.S., Mikrobiologi Kedokteran untuk Laboratorium dan Klinik,
Jakarta : PT Gramedia,1982
Soemarno, penuntun praktikum Bakteriologi, Yogyakarta, Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta ,1987
Fardiaz, S., Penuntun praktek Mikrobiologi Pangan.IPB Press,1989
Hadioetomo.R.S., Mikrobiologi Dasar dalam praktek Tehnik dan Prosedur Dasar Laboratorium, Jakarta : PT. Gramedia,1985

Tidak ada komentar:

Posting Komentar