DASAR –DASAR PRAKTEK MIKROBIOLOGI
(PENGENALAN ALAT)
Dalam praktikum
mikrobiologi, kita selalu bekerja dengan berbagai mikrobia, dimana diantaranya
ada yang dapat menimbulkan penyakit atau keracunan. Oleh karena itu cara
bekerja didalam laboratorium mikrobiologi akan berbeda dengan bekerja
dilaboratorium lainnya.
Pada dasarnya
alat-alat yang digunakan didalam laboratorium mikrobiologi hampir sama dengan
peralatan yang umumnya digunakan dilaboratorium kimia, seperti tabung reaksi,
Erlenmeyer, pipet ukur, buret dll.
Namun ada beberapa
peralatan spesifik yang hanya digunakan di laboratorium mikrobiologi, yaitu
dari alat yang kecil seperti jarum preparat,pse dan lain-lain sampai dengan
alat besar misalnya mikroskop dan beberapa alat-alat sterilisasi seperti oven,
autoklaf.
Dalam pengenalan
alat laboratorium mikrobiologi ini,dimaksudkan agar setiap langkah kita
mempergunakan alat dalam bekerja dapat dilakukan dengan benar dan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang
tidak diinginkan.
A. Pengenalan mikroskop
Tujuan
: untuk memperkenalkan prinsip-prinsip penting mikroskop cahaya dan
bagian-bagian mikroskop serta cara menggunakan dan memelihara dengan baik.
Dasar
teori :
Mikrobiologi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang mahluk hidup yang sangat kecil, oleh
karena itu ilmu itu berkembang setelah di ketemukannya alat bantu yang dapat
melihat jenis mahluk hidup jasad renik yaitu mikroskop. Dengan mekanisme kerja
yang terdiri dari sistem optikal yaitu dengan pembesaran dan sistem iluminasi,
maka objek dapat terlihat dengan jelas.
Objek yang terlihat
dengan menggunakan mikroskop hasil pembesaran dari dua lensa obyektif yang
terletak diatas objek, dan lensa okuler yang terletak di bawah mata kita pada
waktu mengoperasionalkan mikroskop. Dengan demikian total perbesaran merupakan
hasil dari perbesaran lensa obyektif dan
lensa okuler.
Untuk memperoleh
berbagai tingkatan perbesaran, setiap mikroskop dilengkapi dengan tiga buah
lensa, yaitu berkekuatan lemah (low power, 16 mm ) yang mempunyai perbesaran
10x , berikutnya adalah lensa berkekuatan tinggi a9high dry,4 mm) yang
mempunyai perbesaran 40x,43x, 44x, atau 45x, sedangkan yang ketiga yaitu lensa
obyektif minyak emersi (immersion oil, 1,8 mm), yaitu lensa yang berkekuatan
perbesaran 95x, 97x, atau 100x.
Selain lensa obyektif
dan okuler, elemen lain yang terpenting didalam menggunakan mikroskop adalah
lampu dan lensa condenser. Sebagai sumber sinar obyek dapat dilihat,
menggunakan sinar matahari atau akan lebih baik lagi bila menggunakan sinar
dari lampu tungsten. Karena bilamana menggunakan sinar matahari, sinar yang
didapat bersifat tetap atau akan lebih kecil intensitasnya bila mana mulai
gelap. Sedangkan menggunakan lampu, sinar yang dibutuhkan dapat dikontrol.
Adanya lampu dan condenser akan mengatur iluminasi dari objek secara tepat.
Karena besarnya sinar melalui lensa obyektif berbeda untuk tiap jenis
perbesaran lensa,maka makin besar sinar yang dibutuhkan . besarnya sinar yang
masuk oleh diafragma iris yang terletak diantara condenser dan lensa.
B. Jenis- jenis mikroskop
1.
Student microscope : microscope
sederhana
Ada
yang satu okulernya (monoculair) dan ada yang dua okulernya (binoculair). Ada
yang bersumber cahaya sinar matahari difus dan ada yang bersumber cahaya sinar
lampu listrik. Total perbesaran mulai dari 50x s/d 1500x.
2.
Dark field microscope : microscope
medan gelap yang diperoleh dengan penggantian condensornya yaitu menggunakan
multi 2 amper yang dapat diubah-ubah unytuk medan gelap, medan terang dan phase
contrast.
3.
Fluores microscope : seperti
student microscope tetapi pencahayaannya tidak dari bawah melainkan dari atas
dan digunakan penambahan alat khusus untuk itu serta biasanya digunakan
penambahan alat khusus untuk itu serta biasanya digunakan sinar ultra violet.
Bakteri
yang akan dilihat dengan microscope ini, harus diwarnakan dahulu langsung
dengan zat warna berfluorescensi, atau ada cara yang diolah dengan cara yang
diolah dengan cara fluorescens antibody technic (F.A.T)
4.
Electron microscope :
Perbesaran
sampai 10.000x untuk melihat Rickettsia, virus, dan lain-lainnya
5.
Invert microscope :
Berbeda
dengan microscope lainnya, microscope ini mempunyai objektif yang letaknya
dibawah benda yang akan dilihat. Biasa dipakai untuk melihat cultur cel
jaringan.
6.
Stereo microscope:
Untuk
melihat benda/binatang kecil, dapat
kecil,dapat dilihat lebih jelas bentuknya.
7.
Phase contrast microscope :
Untuk
melihat struktur mikroorganisme berdasarkan kepada kemampuan bagian-bagian
berdasarkan kepada kemampuan bagian-bagian bakteri dalam menyerap cahaya.
Spesifikasi microscope sederhana
Pada
dasarnya microscope terdiri dari 2 bagian yaitu optic/ lensa dan bagian
mekanik.
A.
Bagian optic/lensa
1. Lensa oculair : lensa
dekat mata, mempunyai perbesaran 5x, 10x, dsb.
2. Prisma : untuk membelokan bayangan benda supaya dapat masuk kedalam oculair.
3. Lensa objectif : terdiri
dari 3-4 buah lensa, dengan perbesaran mulai 4x, 10x, 40x (sistem kering) dan
100x (sistem basah). disebut sistem basah karena pada penggunaannya diperlukan
oli inmersi untuk menghubungkan lensa dengan benda yang dilihat.
4. Lensa condenser : untuk
mengumpulkan cahaya dari sumbernya,
supaya mudah diatur intensitasnya. Biasanya dilengkapi dengan diafragma untuk
mengatur banyak sedikit cahaya yang masuk. Juga dilengkapi dengan kaca filter
biru untuk menyerap cahaya kuning dari sumber cahaya.
B.
Bagian mechanic
1. Pappilary distance scale : pengatur
jarak pupil, khusus untuk microscope binoculair.
2. Tabung objective : biasa
digabung dengan rumah prisma
3. Revolver objective : alat
untuk mengganti ganti objektif, tanpa merubah posisi sampel yang dilihat.
4. Meja benda :
dilengkapi dengan penjepit slide/sediaan dari travel
knop untuk mengatur posisi benda yang dilihat.
5. Badan microscope : dilengkapi
dengan focus knop kasar dan focus knop halus. Focus knop kasar untuk
memfokuskan atau mengatur jarak antara benda yang dilihat dengan objektif
perbesaran 5x dan 10x. Focus knop halus untuk memfokuskan atau mengatur jarak
antara benda yang dilihat dengan objektif perbesaran 40x dan 100x.
6. Kaki microscope : dilengkapi dengan sumber cahaya yang terdiri dari kabel, fuse, fiting,
lampu, diafragma, lensa pengumpul, filter. Kalau sumber cahaya sinar matahari
difus, perlengkapan yang ada pada kaki microscope, yaitu cermin datar dan
cermin cekung.
Penggunaan microscope
1.
Sediaan (bagianyang ada sampelnya
disebelah atas) diletakan pada meja benda dan dijepit dengan penjepit sediaan.
Bagian yang ada sampelnya di letakan persis dilubang meja benda.
2.
Objektif 10x didekatkan kepada
sediaan sampai jaraknya kira-kira 0,5 cm.
3.
Kondensor dinaikan
setinggi-tingginya sampai menyentuh meja kaki.
4.
Diafragma dibuka selebar-lebarnya.
5.
Kalu sumber cahayanya sinar
matahari difus :
Sambil
dilihat melalui oculair, cermin disetel diarahkan kepada sumber cahaya untuk
mendapatkan cahaya terang semaksimal mungkin.
Kalau sumber cahaya nya lampu
listrik :
Lampu
listrik dinyalakan, voltase disetel maksimal, diafragma lampu ditutup, filter
cahaya berupa kaca biru dipasang pada kondensor sebelah bawah atau dipasang
pada lampu sebelah atas. Sambil dilihat melalui oculair, kondensor diatur
posisinya dengan knop pengatur kondensor, sampai cahaya bulat terletak
ditengah-tengah lapangan pandang. Kemudian diafragma lampu dibuka lebar-lebar.
6.
Diafragma kondensor ditutup
kembali
7.
Sambil dilihat melalui oculair,
lensa objectife dinaikan perlahan-lahan atau sediaan pada meja benda diturunkan
perlahan-lahan menggunakan focus knop kasar, sampai bakteri/sel/bagian-bagian
dari sampel kelihatan.
8.
Untuk memperbesar bacteri/cel yang
sudah kelihatan, objektif 10x yang digunakan diganti dengan objektif 40x dengan
memutar revolver objectif.
9.
Supaya bacteri/sel yang kelihatan
menjadi lebih jelas. Diafragma dibuka sedikit dan difocuskan menggunakan knop
halus.
CATATAN
:
Langkah-langkah
tersebut diatas dikerjakan apabila akan melihat sediaan hidup/mati yang tidak
diwarnakan. Tetapi apabila yang akan dilihat itu sediaan mati dan diwarnakan ,
maka langkah-langkah no 8 dan 9 diganti sebagai berikut :
8 . sediaan ditetesi dengan oli immerse
secukupnya, biasanya 1 tetes.
9. diafragma dibuka selebar-lebarnya, objectif
diganti dengan perbesarannya 100x.
10. saambil
dilihat melalui oculair,focus knop halus diputar-putar kedepan/ke belakang sampai bacteri/sel terlihat jelas.
PEMELIHARAAN
DAN PENYIMPANAN MICROSCOPE
v Secara umum bagian-bagian microscope dibersihkan dari kotoran, simpan
didalam almari, tutup plastiknya ditutukan. Atau dimasukan didalam kotak
microscope, didalam kotak diisikan silica gel untuk menyerap uap air.
v Bagian-bagian optik dibersihkan dengan kertas lensa, kain halus atau
kapas bersih yang dibatasi dengan xylol kemudian diperas. Yang pertama kali
dibersihkan yaitu lensa-lensa yang tidak terkena minyak, sedangkan yang terkena
minyak dibersihkan belakangan.
v Bagian-bagian mekanik dibersihkan dengan kapas yang dibatasi dengan
methanol kemudian diperas.
v Tiga sampai enam bulan sekali 5 amper5ice, terutama kebersihan/
kebaikan lensa-lensa, kemudian sumber cahaya lampu, focus/posisi sinar dari
lampu dsb.
v Jangan disimpan didalam almari bersama-sama dengan bahan kimia, karena
lensa-lensanya akan cepat rusak oleh pengaruh bahan kimia itu.
Catatan
:
Penggunaan
microscope-microscope yang lain lihat brosur (instruction manual ) yang ada
pada masing-masing scope.
PENGENALAN ALAT –ALAT
STERILISASI
Tujuan :
memperkenalkan alat-alat sterilisasi kepada mahasiswa
Dasar teori :
Sterilisasi
sangat diutamakan hampir pada semua tindakan yang dilakukan pada diagnosis
mikrobiologi, baik alat-alat yang dipakai maupun media yang digunakan. oven
atau autoklaf merupakan alat sterilisasi. Oven dipakai untuk sterilisasi
alat-alat gelas yang sebelumnya sudah dibungkus kertas. Autoklaf dipakai untuk
sterilisasi larutan medium.
Alat dan bahan :
1.
Oven
2.
Autoklaf
Cara kerja :
1.
Penggunaan oven
Oven
dan autoklaf merupakan alat sterilisasi. Oven dipakai untuk sterilisasi
alat-alat gelas yang sebelumnya sudah dibungkus kertas. Suhu oven dapat
mencapai 2000 C, tetapi untuk sterilisasi kering digunakan suhu 1600
C selama 2 jam. Pintu jangan dibuka
sebelum suhunya turun sampai mencapai suhu kamar. Hal ini untuk
menghindari retaknya gelas atau masuknya udara yang mengandung partikel debu.
2.
Penggunaan autoklaf
Banyak
macam autoklaf yang tersedia dipasaran, gunakanlah instruksi pemakaian dari
pabrik pembuatannya. Autoklaf dipakai untuk sterilisasi larutan dan medium.
Waktu sterilisasi mulai dihitung pada saat suhu dan tekanan yang diperlukan
sudah mencapai. Matikan api/aliran listrik autoklaf jika waktu sterilisasi
sudah selesai dan biarkan tekanan turun sampai jarum petunjuk tekanan
menunjukan angka nol. Keluarkan segera larutan atau medium yang sudah steril
jangan mempercepat pengeluaran uap untuk menurunkan tekanan, karena akan
mengakibatkan terlepasnya sumbat kapas pada labu atau tabung, atau muncratnya
larutan membasahi kapas.
Daftar
pustaka
Bonang,G,
Koeswardono,E.S., Mikrobiologi Kedokteran
untuk Laboratorium dan Klinik,
Jakarta
: PT Gramedia,1982
Soemarno,
penuntun praktikum Bakteriologi, Yogyakarta, Balai Laboratorium Kesehatan
Yogyakarta ,1987
Fardiaz,
S., Penuntun praktek Mikrobiologi Pangan.IPB
Press,1989
Hadioetomo.R.S.,
Mikrobiologi Dasar dalam praktek Tehnik
dan Prosedur Dasar Laboratorium, Jakarta : PT. Gramedia,1985
Tidak ada komentar:
Posting Komentar